Penjagaan terhadap Anak-Anak dan Pemikiran Mereka di Dunia Barat
Nasihat Syekh Muhammad Shalih Al-Munajjid Hafizhahullah
Pertanyaan:
Kami -kaum muslimin di negeri-negeri barat- menghadapi kesulitan-kesulitan dalam menjaga anak-anak kami dari kesesatan dan penyimpangan di masyarakat barat yang menyimpang. Kami mohon beberapa tips amaliah yang bisa menjaga anak-anak kami dari kesesatan dan penyimpangan. Jazakumullahu khairan (Semoga Allah Ta’ala membalas kalian dengan kebaikan).
Jawaban:
Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah). Dalam menjaga kondisi keluarga-keluarga muslim di negeri-negeri kafir, sepatutnya seseorang melakukan secara maksimal beberapa syarat dan hal diperlukan di dalam dan di luar rumah.
Pertama: Di dalam rumah
Wajib bagi para ayah untuk menjaga salat di masjid bersama anak-anak mereka. Apabila tidak ada masjid yang dekat, maka salat berjemaah di rumah.
Hendaknya mereka membaca Al-Qur’an dan mendengarkan tilawah setiap hari.
Hendaknya mereka satu sama lain berkumpul untuk makan.
Hendaknya mereka berbicara dengan bahasa Al-Qur’an semampu mereka.
Hendaknya mereka menjaga adab-adab keluarga dan adab-adab masyarakat yang difirmankan di dalam Kitab-Nya. Salah satunya adalah apa yang terdapat di surah An-Nur.
Wajib atas mereka untuk tidak membolehkan diri mereka (orangtua) dan anak-anak mereka untuk menonton film-film porno, film yang mengandung kemaksiata dan kefasikan.[1]
Hendaknya anak-anak bermalam di dalam rumah dan hidup di dalamnya selama mungkin sebagai penjagaan untuk mereka dari pengaruh lingkungan luar yang buruk dan memperketat untuk melarang mereka untuk menginap di luar rumah.
Baca Juga: Inti Pendidikan Anak adalah Menjauhkan dari Teman yang Buruk
Hindari mengirim anak-anak ke universitas-universitas yang jauh sehingga mereka tinggal di asrama universitas. Kalau tidak, kita akan kehilangan anak-anak kita yang akan melebur dengan masyarakat kafir.
Bersemangat dengan maksimal untuk memberi makan yang halal dan para orang tua harus menjauhi secara menyeluruh semua hal yang haram seperti rokok, mariuana/ ganja, dan lain-lain yang tersebar di negeri kafir.
Di luar rumah
Hendaknya mengirim anak-anak ke sekolah-sekolah Islam sejak usia dini sampai dengan SMA.
Hendaknya juga mengirim mereka ke masjid semampunya untuk salat berjemaah, menghadiri halaqah-halaqah ilmu, dakwah, nasihat, dan lain-lain.
Hendaknya mengadakan kegiatan-kegiatan pendidikan (tarbiyah) dan olahraga di antara anak-anak kecil dan remaja-remaja (pemuda-pemuda) di tempat-tempat yang diawasi oleh orang-orang Islam (kaum muslimin).
Mendirikan/mengadakan kemah-kemah pendidikan (camp tarbiyah / daurah) yang setiap anggota keluarga secara lengkap pergi ke sana.
Hendaknya para ayah dan ibu berusaha untuk berangkat ke tanah suci untuk menunaikan manasik umrah dan kewajiban haji beserta membawa bersama mereka anak-anak mereka.
Baca Juga: Benarkah Tidak Boleh Menarik Biaya dalam Pendidikan Islam?
Mendidik anak-anak dalam berbicara tentang Islam dengan bahasa yang mudah untuk dipahami oleh yang besar (dewasa) dan kecil (anak-anak), dan juga muslim maupun nonmuslim.
Mendidik anak-anak dalam menghafal Al-Qur’an dan mengirim sebagian mereka -jika memungkinkan- ke negeri Arab muslim agar mereka memahami agama secara mendalam. Kemudian mereka kembali setelah itu untuk menjadi penyeru (da’i) yang mempunyai bekal ilmu, agama, dan bahasa Al-Qur’an Al-Karim.
Mendidik sebagian anak-anak untuk berkhotbah Jum’at dan mengimami kaum muslimin agar mereka menjadi pemimpin komunitas Islam.
Menyemangati anak-anak untuk menikah muda supaya menjaga untuk mereka agama mereka dan dunia mereka.
Hendaknya menyemangati mereka untuk menikah dengan muslimah yang keluarganya dikenal dengan agamanya dan akhlaknya.
Menyelesaikan perselisihan keluarga dengan merujuk kepada tokoh-tokoh masyarakat/ komunitas Islam atau imam dan khatib markaz Islami.
Tidak menghadiri konser-konser/pesta tari, musik, nyanyian, dan festival-festival yang mengandung kefasikan, menyaksikan hari-hari raya kafir. Dan juga melarang anak-anak dengan hikmah untuk tidak pergi bersama siswa-siswa sekolah yang nasrani ke gereja pada hari Ahad.
والله سبحانه الموفق والهادي إلى سواء السبيل.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala Mahapemberi taufik dan Mahapemberi hidayah kepada jalan yang benar.
Syekh Muhammad Shalih Al-Munajjid Hafizhahullah
Penuntut Ilmu, Da’i Terhormat di Arab Saudi, Murid Syekh Abdul Aziz bin Baz rahimahullahu
Sumber: http://iswy.co/e17slu
Baca Juga:
***
Penerjemah: Muhammad Fadhli, S.T.
Artikel asli: https://muslim.or.id/77343-penjagaan-terhadap-anak-anak-dan-pemikiran-mereka-di-dunia-barat.html